Nikah : Solusi Akhir Kebahagiaan ?

Sekarang ini, orang-orang di Indonesia seakan-akan berlomba-lomba untuk buru-buruan menikah.

Ya, menikah sepert menjadi ajang perlombaan. Kenapa gue bisa bilang begini?

Lihat saja ketika orang sudah menikah, maka seakan-akan kedudukan/ level mereka setingkat lebih tinggi daripada orang yang single/ belum menikah.

Menikah dan punya anak. Maka level lo bakalan naik lagi.

Menikah, punya anak, punya cucu. Wah ini udah level dewa. Kedudukan lo di masyarakat bakalan naik berkali-kali lipat.

Bandingkan dengan lo single/ jomlo alias jomblo.

Kasta lo di masyarakat bakalan menjadi kasta terbawah, terendah.

Ya, ini yang gue rasain sekarang.

Sedih, sebel, benci.

Apakah emang menikah itu menjadi solusi kebahagiaan?

Gue rasa bahagia bisa dilakukan dengan apa saja. Contohnya makan enak, bisa bernafas, berolahraga, gue sudah ngerasain bahagia. Apakah harus dengan menikah?

Gue mau aja menikah, tapi ga bisa dengan wanita.

Gue ga suka menjadi orang munafik, sengaja menikah demi menutupi jati diri gue.

Orang-orang diluar sana taunya gue hidup sendiri. Padahal gue ada pasangan. Gue bahagia dengan kondisi gue saat ini.

So, gue ga ada komplain dengan kehidupan ini kecuali gue disuruh dan dipaksa menikah dengan wanita.

Leave a comment